Jumat, 29 Januari 2016

Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok (Ortodock)


Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok (Ortodock)
Kali ini saya akan bagikan sebuah materi tentang teknik lompat gaya jongkok atau disebut ortodock. Di materi ini akan ada pengetian lompat, pengertian lampat jauh gaya jongkok (ortodock) , teknik lompat jauh ortodock, awalan, tolakan atau tumpuan, melayang di udara,
Mendarat, dan peraturan yang ada dalam lompat jauh gaya jongkok (ortodock). Berikut adalah materinya untuk anda
Pengertian Lompat
            Lompat jauh adalah gerakan berpindah tempat dari satu titik (tempat) ke tempat lainnya dengan cara menolakan satu kaki ke atas depan sejauh-jauhnya. Mengapa tolakan dilakukan dengan satu kaki? jawabnya adalah inilah yang membedakan antara lompat dengan loncat, dimana kalau loncat menggunakan tumpuan dua kaki secara bersamaan, contohnya loncat indah (olahraga aquatik) dan loncat harimau (tiger sprong) pada olahraga senam lantai.

Tujuan lompat jauh adalah melakukan lompatan sejauh maungkin dengan teknik yang benar.

            Gaya dalam lompat jauh adalah bentuk tubuh atau badan saat melayang di udara. Pada lompat jauh ada beberapa macam gaya yaitu: gaya jongkok (ortodock), gaya menggantung (shepperhang), dan gaya berjalan di udara ( walking in the air).

Pengertian Lompat Jauh Gaya Jongkok (ortodock)  
            Gaya jongkok merupakan gaya tertua dalam lonpat jauh, gaya jongkok paling mudah dilakukan karena pelompat hanya melakukan gerakan menekuk kedua kaki saat melayang di udara (seperti gerakan Jongkok) jadi Lompat jauh gaya jongkok adalah gerakan lompat jauh dimana badan atau tubuh seperti jongkok di udara.

Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok (ortodock)
            Teknik lompat jauh pada dasarnya dibagi menjadi empat bagian yaitu: Awalan, tumpuan atau tolakan, saat melayang di udara, dan mendarat pada bak lompat. Untuk lebih jelasnya mari kita pelajari teknik lompat jauh gaya jongkok berikut ini.

Awalan
            Lompat jauh diawali dengan gerakan lari secepat-cepatnya pada lintasan awalan lompat, dengan jarak antara 35-45 meter. Lari awalan dilakukan dengan kecepatan tinggi sampai pada balok atau papan tumpuan tanpa merubah langkah kaki. Gerakan awalan ini sangat menentukan daya dorong tubuh ke depan karena semakin cepat melakukan lari awalan semakin tinggi atau besar tenaga inersia yang dihasilkan untuk membawa tubuh ke depan, sehingga hasil lompatanpun akan semakin jauh.


Tolakan atau Tumpuan
            Tolakan atau tumpuan dalam lompat jauh adalah gerakan menolak menggunakan satu kaki ke arah atas depan yang dilakukan saat di atas balok atau papan tumpuan lompat jauh. Tolakan yang benar dan maksimal akan menjadi faktor yang mendukung keberhasilan lompatan karena semakin tinggi tubuh melayang di udara maka akan semakin lama mendarat dan di tambah dengan daya dorong ke depan dari lari awalan, akan terjadi perpaduan dorongan ke atas dan dorongan ke depan sehingga tubuh akan semakin lama melayang di udara pada akhirnya hasil lompatan akan semakin jauh.
            Cara melakukan tolakan yang benar adalah menggunakan kaki terkuat, boleh kaki kanan atau kaki kiri yang terpenting tolakan dilakukan saat di atas papan tolak. Tolakan sekuat-kuatnya ke arah atas dengan kecondongan badan 40-50 derajat.

Melayang di Udara

            Gerakan saat melayang di udara pada lompat jauh gaya jongkok dimulai setelah melakukan tolakan maka segera menekuk kedua kaki secara bersamaan. gerakan ini akan tampak seperti melakukan jongkok di udara dengan ke dua tangan lurus ke depan.

Mendarat  

            Gerakan mendarat dilakukan dengan meluruskan kedua kaki ke depan tetapi tetap mempertahankan kecondongan badan. Mendarat menggunakan dua kaki bersamaan dimulai dengan ujung kaki dan dilanjutkan gerakan ngeper agar tidak terjadi cidera pada otot atau persendian kaki. Gerakan mendarat di akhiri dengan melangkahkan kaki ke depan keluar dari bak lompatan.

Peraturan Lompat Jauh.
1)    Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal 1,22 m dan panjang 45 m.
2)    Panjang papan tolakan 1, 22 m; lebar 20 cm dan tebal 10 cm.
3)    Pada sisi dekat dengan tempat mendarat harus diletakkan papan  plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangnya 1 m dari tepi depan bak pasir pendaratan.
4)    Lebar tempat pendaratan minimal 2, 75 m, jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 m.
5)    Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar dengan sisi atas papan tolakan.

Terima kasih telah membaca artikel yang saya tulis. Semoga bermaanfaat bagi Anda dan kita semuanya. Jangan lupa untuk terus update di blog sederhana ini. Terima kasih.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar